Selasa, 21 November 2017

PENILAIAN PERSEDIAAN SELAIN HARGA PEROLEHAN




 Dalam Penilaian persediaan selain harga perolehan terdapat 3 metode yaitu :
1. Metode Lower Cost or Market
2. Metode Harga Eceran
3. Metode Laba Kotor

·         Istilah dalam metode Lower Cost or Market (LCM) ada 3 macam yaitu:
1.              Harga pasar
2.              Batas atas
3.              Batas bawah

·         Untuk mencatat penurunan persediaan dapat menggunakan 3 metode yaitu :
1.              Metode langsung
2.              Metode cadangan

·         Asumsi menggunakan metode laba kotor
1.       Persediaan awal ditambah pembelian adalah jumlah barang yang tersedia untuk dijual
2.       Barang yang belum dijual pasti merupakan persediaan barang perusahaan
3.      Apabila harga pokok penjualan dikurangkan pada jumlah persediaan barang yang tersedia dijual maka hasilnya adalah persediaan barang

·         Istilah yang digunakan dalam metode eceran :
1.               Harga eceran mula-mula
2.               Mark Up
3.               Mark Up Bersih
4.               Mark Down
5.               Pembatalan Mark Down
6.               Mark Down Bersih


Contoh soal .
   PD. Abadi Jaya mempunyai catatan sebagai berikut


Harga Perolehan
Harga Eceran
Persediaan Awal
6.400.000
8.200.000
Pembelian
53.600.000
71.800.000
Penjualan Selama bln Des
-
64.000.000

Tentukan nilai persediaan pada tanggal 31 desember !

Jawab :


Harga Eceran
Harga Eceran
Persediaan Awal
6.400.000
8.200.000
Pembelian
53.600.000
71.800.000
Barang yang tersedia untuk dijual
60.000.000
80.000.000



Rasio harga perolehan terhadap harga eceran = 75%

Penjualan
( 64.000.000)
Persediaan akhir menurut harga eceran
16.000.000
Persediaan akhir menurut harga perolehan
75% x 16.00.000
12.000.000


Senin, 13 November 2017

PERSEDIAAN BARANG DAGANG


Persediaan barang dagang adalah barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau barang barang yang  akan digunakan untuk proses produksi di perusahaan.

Klasifikasi Pengendalian Persediaan Barang
1.            Bahan baku adalah persediaan barang milik perusahaan yang akan diolah kembali melalui proses produksi.
2.            Barang dalam proses adalah yang memerlukan proses produksi untuk menjadi barang jadi persediaan barang dagang dipengaruhi oleh lamanya barang produksi.
3.            Barang jadi adalah  hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat dijual.

Metode Pencatatan Persediaan Barang
1.      Sistem periodik adalah setiap akhir periode perusahaan menghitung secara fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir
2.      Sistem Perpetual adalah melakukan pembukuan atas persediaan secara terus menerus yaitu dengan membukukan setiap transaksi persediaan baik pembelian maupun penjualan

Metode Penilaian Persediaan Berdasarkan Harga Pokok
1.      Metode FIFO (first in-first out) metode ini menerapkan bahwa persediaan dengan nilai perolehan pertama akan dijual terlebih dahulu,
  2. Metode Rata-Rata (average method) metode rata-rata atau juga disebut metode                  average, Dengan menggunakan metode ini maka akan berdampak pada laba kotor dan            harga pokok penjualan.
3. Identifikasi khusus dalam metode ini harga pokok yang dibebankan ke barang            barang yang dijual dan yang masih ada dalam persediaan didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang barang bersangkutan.Metode ini cocok untuk barang yang jumlahnya tidak banyak dan nilai per satuannya tinggi.

Masalah dasar dalam persedian  
Jenis barang fisik dalam persediaan :
1.  Barang dalam perjalanan adalah barang dagangan yang dibeli masih dalam perjalanan belum diterima pembeli pada akhir periode fiscal
2.      Barang konsinyasi adalah barang dagang yang dikirim ke pihak lain dan bertindak sebagai agen dalam menjual barang kosinyasi
3. Perjanjian penjualan adalah perjanjian khusus di ilustrasikan untuk mengindentifikasi jenis masalah yang dapat ditemukan dalam praktek penjualan


















Senin, 30 Oktober 2017

PIUTANG

Piutang adalah bentuk tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak lain dalam bentuk uang, barang maupun jasa.
Cirri-ciri piutang
1.      Memiliki jatuh tempo
2.      Terdapat bunga tak mutlak
Jenis-jenis piutang
1.      Piutang usaha/dagang
            Piutang yang terjadi karena adanya transaksi penjualan secara kredit kepada pihak lain
2.      Piutang wesel
            Piutang wesel adalah janji tertulis yang dibuat oleh pihak debitur yang berhutang kepada pihak kreditor yang  memberi hutang untuk membayar sejumlah uang sesuai dengan          yang tertera dalam surat janji pada waktu yang telah di tentukan
3.      Piutang lain-lain/non usaha
·         Pinjaman kepada karyawan
·         Piutang bunga
Faktor yang mempengaruhi pengukuran harga pertukaran
1. Ketersediaan diskon (diskon dagang & diskon tunai)
a.       Diskon dagang, di gunakan untukmenghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya.
b.      Diskon tunai , di gunakan sebagai penarik pembeli agar melakukan pembayaran secepatnya. Metode yang dapat di gunakan untuk mencatat penjualan adalah Metode kotor dan Metode bersih
2. Lamanya waktu antara tanggal penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran
            Metode mencatat penjualan
a.       Metode kotor, perusahaan mencatat diskon ketika pembayaran tersebut benar-benar terjadi pada periode diskon
b.      Metode bersih, mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihanpembayaran atas piutang.
c.       Metode cadangan, mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tapi penjualan diakui sebesar setelah di kurangi potongan selisihnya dicatat sebagai” cadangan potongan penjualan”


Senin, 16 Oktober 2017

Pengendalian Internal (Pengawasan Kas)




Pengendalian Internal (Pengawasan Kas)
           
            Pengawasan kas adalah proses atau kegiatan untuk melindungi kas perusahaan dari penyalahgunaan. Fungsi pengawasan kas yaitu menjaga kas perusahaan dan memeriksa ketelitian data akuntansi
Ciri-ciri pengawasan kas :
1.      Cara khusus menerapkan tanggung jawab pengengelolaan penerimaan kas
2.      Pemisahan pengelolahan aliran kas
3.      Mendepositokan seluruh kas yang di terima setiap hari
4.      Sistem voucher
5.      Pemeriksaan internal
Tujuan pengawasan kas adalah untuk mengindari terjadinya penyelewengan yang di lakukan terhadap kas. Dasar tujuan pengawasan:
1.      Diperolehnya data informasi mengenai kas yang sebenarnya
2.      Untuk mengecek kesamaan data pencatatan dan saldo kas yang sebenarnya
3.      Untuk mengecek pelaksanaan atau aktivitas mengenai kas
Prinsip pengendalian internal
1.      Pembentukan tanggung jawab
2.      Pengendalian fisik, mekanik, elektronik
3.      Pemisahan tugas atau pembagian tugas
4.      Verifikasi internal independen
5.      Prosedur dokumentasi
6.      Prosedur dan catatan akuntansi
Keterbatasan dari pengendalian internal
1.      Adanya kemungkinan timbulnya beban
2.      Adanya faktor SDM dalam pengambilan keputusan yang salah
3.      Besarnya ukuran perusahaan
4.      Manajemen mengesampingkan pengendalian umum
5.      Pengendalian internal dapat rusak karna kesalahan
Bentuk-bentuk penyalahgunaan kas
1.      Lapping , pencatatan penerimaan kas yang tidak lengkap
2.      Menggunakan dana tanpa melakukan pencatatan
3.      Mencantumkan angka penjualan lebih kecil dari pada angka yang sebenarnya
4.      Melakukan potongan harga tinggi kepada pembeli
5.      Menahan berbagai jenis pendapatan lain
6.      Menghapus piutang yang sudah di lunasi menjadi tak tertagih dan mengantongi hasil nya
7.      Tidak melaporkan semua penjualan
8.      Mengantongi kelebihan kas
9.      Melakukan pencatatan pengeluaran palsu
10.  Menyiapkan voucher palsu
11.  Melakukan pemindahan dari bank satu ke bank lainya dengan tidak melakukan pencatatan
12.  Menaikan jumlah uang yang tertulis pada cek setelah di tanda tangan
13.  Mencantumkan potongan harga  pembelian yang lebih rendah dari sebenarnya
14.  Mengubah bukti pengeluaran ke kas kecil